Saya ingin berbagi sedikit tentang minat yang sedang menggelayut di pikiran yang kerennya bisa terus memotivasi saya dan meyakinkan diri untuk menjadi seorang peneliti..
Bermula dari dosen saya yang mengajukan salah satu topik skripsi tentang minuman sinbiotik atau minuman yang didalamnya terdapat probiotik dan prebiotik. Mulailah saya mencari-cari apa sih probiotik itu, keunggulan, kelemahan, atau apapun tentang probiotik. Sebelumnya ga ada dipikiran untuk mengambil penelitian terkait bakteri karena penangananya yang cukup merepotkan, tapi apa daya saya penasaran juga..
Tiap malam saya habiskan waktu di perpus untuk nyari hal-hal yang berkaitan tentang probiotik ini.
Setelah baca buku-buku keren di perpus, barulah saya tahu jawaban penasaran saya tentang probiotik. Dulu sebelum tahu tentang probiotik, jujur saya sangat menyepelekan pentingnya probiotik dalam tubuh, bahkan produk-produk yang mengandung probiotik pernah saya bilang "buat apa sih, ga penting.. paling cegah diare" hahahaha.. dasar inilah salah satu ciri-ciri manusia dengan pengetahuan cetek..
Sangat berterima kasih juga pada bapak pembimbing skripsi saya yang membuat mata saya terbuka, dan membuat peluang-peluang yang begitu membahagiakan seperti ikut PKM (walaupun tadinya cuma buat nyari dana) sampai membuat saya berani mengajukan proposal acak-acakan ini ke Internasional (ga tau diterima pa ga, tapi mudah-mudahan diterimaaa.. aminnnn. Sekaligus juga membuat saya tercengang akan kehebatan koloni-koloni baik di usus ini.. Ini hal-hal yang membuat saya tercengang dan mungkin anda juga selaku penggila gizi dan kesehatan.. :))) Enjoy..
Konsep probiotik menurut Barasi (2007), merupakan suplementasi bakteri, bakteri yang disuplementasikan adalah bakteri-bakteri sejenis dengan yang berada di dalam usus yang menguntungkan atau yang biasa disebut sebagai mikroflora usus yang menguntungkan. Suplementasi ini dimaksudkan untuk memulihkan keseimbangan bakteri-bakteri menjadi kondisi yang lebih menguntungkan, serta mengeliminasi strain yang kurang dikehendaki seperti Escherichia coli dan Clostridium difficille.
Melalui jurnal ilmiah yang dihasilkan dari penelitian Schrezenmeir dan Vrese (2001), sudah diketahui bahwa probiotik yang dikandung dalam produk minuman yang mengandung probiotik, probiotik sangat bermanfaat untuk kesehatan. Manfaat-manfaat yang dapat dihasilkan oleh probiotik, antara lain mengurangi infeksi Helicobacter pylori yang merupakan bakteri patogen di usus, meringankan konstipasi, mengurangi terjadinya alergi, mengurangi irritable bowel syndrome, meningkatkan metabolisme dan penyerapan mineral, mencegah kanker, dan menurunkan konsentrasi kolesterol dan triasilgliserol dalam plasma darah.
Pada artikel ilmiah yang ditulis oleh Roberfroid (2000), juga dinyatakan berbagai manfaat dari probiotik. Manfaat yang pertama adalah mengurangi intoleransi laktosa dikarenakan probiotik dapat membantu dalam mencerna laktosa. Manfaat kedua yaitu dapat meningkatkan imunitas tubuh karena dengan adanya Lactobacillus casei dapat meningkatkan konsentrasi immunoglobulin A (IgA) yang berkorelasi dengan memperpendek durasi hidup rotavirus, yaitu virus yang dapat menyebabkan diare. Manfaat yang ketiga adalah menurunkan enzim fekal dan mutagenisitas. Manfaat yang lainnya adalah dapat menurunkan kadar kolesterol darah serta menurunkan resiko kanker kolon.
Mikroflora usus yang bermanfaat, antara lain Bifidobakteria, Lactobacillus spp., dan Eubacteria, sedangkan mikroba yang biasa dijadikan sebagai probiotik adalah bakteri asam laktat (BAL), seperti Bifidobakteria dan Lactobacillus spp (Kusnandar, et al. 2007). Maka, Yoghurt yang mengandung bakteri asam laktat juga disebut sebagai pangan yang mengandung probiotik, walaupun sebenarnya dulu sebelum konsep probiotik ini dikenal, bakteri asam laktat yan dimasukkan ke dalam susu berfungsi untuk memperpanjang waktu simpan susu dengan mempersulit mikroorganisme perusak untuk tumbuh. Hal ini dikarenakan mikroorganisme perusak sulit tumbuh pada suasana asam dan kondisi kental (Susilorini & Sawitri 2006).
Semoga Bermanfaat :)
Sumber:
Barasi M E. 2009. At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kusnandar F, Nuraida L, Palupi N S. 2007. Pemanfaatan talas, garut, dan sukun sebagai prebiotik dan formulasi sinbiotik sebagai suplemen makanan. Penelitian Hibah Bersaing. Institut Pertanian Bogor.
Roberfroid M B. 2000. Prebiotics and probiotics: are they functional foods?. Am J Clin Nutr 71 (suppl): 1682S-7S.
Schrezenmeir J, Vrese M D. 2001. Probiotics, prebiotics, and synbiotics-approaching a definition. Am J Clin Nutr 73 (suppl): 361S-4S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar